Pada tanggal 8 Mei 2024, Universitas Syiah Kuala mengadakan diseminasi produk pembelajaran berbasis proyek (PjBL) untuk mata kuliah Biokimia di Program Studi Budidaya Perairan. Kegiatan ini didanai oleh World Class University (WCU) melalui hibah International Teaching Grant. Acara ini bertujuan untuk menampilkan berbagai produk inovatif hasil karya mahasiswa, yang meliputi pembuatan saus tiram, nata de seaweed, kecap ikan, ikan peda, sabun seaweed, dan terasi udang. Produk-produk tersebut merupakan hasil dari penerapan ilmu biokimia dalam memanfaatkan sumber daya perairan secara kreatif dan aplikatif. Dosen pengampu mata kuliah, Said Ali Akbar, S.Pd., M.Si, Cut Nuzlia, S.Pd., M.Sc, dan Sari Afriani, S.Kel., M.Si, berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan supervisi kepada mahasiswa selama proses pembelajaran dan pembuatan produk.
Dr. Cut Dara Dewi, S.Pi., M.Si, selaku Ketua Program Studi Budidaya Perairan, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya kegiatan PjBL dalam mendorong mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah sumber daya alam perairan. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” ujarnya. Dengan adanya program ini, diharapkan dosen yang terlibat dapat menciptakan suasana belajar yang mendukung terciptanya pemikiran kreatif, kolaborasi, dan problem-solving sehingga memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan bagi mahasiswa. Selain itu, luaran dari kegiatan program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang terintegrasi, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Melalui program ini, Universitas Syiah Kuala berharap dapat mengembangkan modul ajar berkolaborasi dengan mitra, serta shared curriculum yang akan menjadi katalisator untuk peningkatan kualitas pendidikan. Program team teaching yang diterapkan juga bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara dosen, mahasiswa, dan mitra industri. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik mahasiswa, tetapi juga pada peningkatan kompetensi dosen dalam mengajar dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Produk-produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini menunjukkan keberhasilan implementasi metode PjBL dalam mata kuliah Biokimia. Saus tiram yang diproduksi mengandalkan bahan-bahan alami dari laut, menggunakan teknik fermentasi dan pengolahan biokimia yang telah dipelajari. Nata de seaweed, dengan teksturnya yang kenyal dan kaya serat, dibuat melalui proses fermentasi rumput laut. Kecap ikan dihasilkan dengan metode fermentasi yang ramah lingkungan, mempertahankan cita rasa asli ikan, dan ikan peda diolah dengan proses pengasinan dan fermentasi yang higienis. Sabun seaweed merupakan inovasi dalam bidang kosmetik yang memanfaatkan nutrisi dari rumput laut, sementara terasi udang diproduksi dengan teknik modern untuk menjaga kualitas dan rasa.
Kegiatan diseminasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dan dipasarkan, sehingga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga langsung menerapkan ilmu yang diperoleh dalam bentuk proyek nyata. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis, kemampuan berpikir kritis, serta kreativitas mahasiswa.
Dr. Cut Dara Dewi berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan ditingkatkan kualitasnya di masa mendatang. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih termotivasi untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami juga berterima kasih kepada World Class University atas dukungannya yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan di Universitas Syiah Kuala,” tambahnya. Beliau juga menyampaikan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam menjalankan program ini. “Kerjasama dengan mitra industri dan dukungan dari WCU sangat berarti bagi kami dalam mengembangkan program ini. Kami berharap, melalui kerjasama ini, dapat tercipta sinergi yang baik antara dunia akademik dan industri, sehingga lulusan kami siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” ujar Dr. Cut Dara Dewi.
Universitas Syiah Kuala, yang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Melalui berbagai program inovatif, universitas ini berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. “Kami bertekad untuk terus mengembangkan program-program yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dukungan dari WCU melalui hibah International Teaching Grant merupakan salah satu bentuk pengakuan atas upaya kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Rektor Universitas Syiah Kuala.
Dengan adanya program ini, diharapkan Universitas Syiah Kuala dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang budidaya perairan. “Kami percaya bahwa melalui pendidikan yang berkualitas dan relevan, kami dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat dan industri. Program ini merupakan salah satu langkah konkret dalam mewujudkan visi kami sebagai World Class University,” tutup Dr. Cut Dara Dewi. Melalui program ini, Universitas Syiah Kuala tidak hanya fokus pada pengembangan akademik mahasiswa, tetapi juga pada peningkatan kompetensi dosen dalam mengajar dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Dukungan penuh dari dosen pengampu mata kuliah Biokimia, Said Ali Akbar, S.Pd., M.Si, Cut Nuzlia, S.Pd., M.Sc, dan Sari Afriani, S.Kel., M.Si, sangat berarti dalam kesuksesan kegiatan ini. Mereka tidak hanya memberikan bimbingan akademis tetapi juga turut serta dalam setiap tahapan pembuatan produk, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian akhir. “Kami sangat bangga dengan hasil karya mahasiswa yang telah berhasil mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari ke dalam produk nyata. Ini menunjukkan bahwa metode PjBL efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa,” kata Said Ali Akbar.
Dengan diseminasi produk pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih termotivasi untuk terus berinovasi dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan aplikatif. Melalui kerjasama dengan mitra industri dan dukungan dari WCU, kami yakin dapat mencapai tujuan tersebut,” ujar Cut Nuzlia.
Selain itu, sabun seaweed yang dihasilkan oleh mahasiswa merupakan salah satu produk inovatif yang mendapatkan perhatian khusus. Sabun ini tidak hanya membersihkan, tetapi juga memberikan nutrisi pada kulit, menjadikannya alternatif kosmetik yang sehat dan alami. Terasi udang, sebagai produk fermentasi yang kaya protein, juga dihasilkan dengan teknik modern yang menjaga kualitas dan rasa. Produk-produk ini menunjukkan bagaimana ilmu biokimia dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, dari makanan hingga kosmetik.
Universitas Syiah Kuala berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan aplikatif. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Dukungan dari World Class University sangat berarti bagi kami dalam menjalankan program ini,” tutup Dr. Cut Dara Dewi.
No responses yet